• Anda Pengunjung ke

    • 1.628.442 hits
  • On line bersama anda

  • Agenda


  • This website is worth
    What is your website worth?
  • Tulisan terpopuler hari ini

  • RSS BERITA EDUKASI

    • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.
  • ARSIP

  • Komentar terakhir

    Sirojudin Mutawali pada Pembelajaran konvensional bany…
    Muhammad Syarif pada Tips Menjadi Fasilitator yang…
    Silvi pada Apa sih Matematika itu?
    Silvi pada Apa sih Matematika itu?
    Penerapan Model Peme… pada Pengertian Cooperative Learnin…
  • Asal Pengunjung

    free counters
  • Technorati

    Add to Technorati Favorites
  • Webmaster

  • My Ping in TotalPing.com

ANDA PILIH SENJATA KERIS ATAU SABIT?


keris kyai naga sapta SabitSetiap manusia modern saat ini selalu membawa senjata yang sangat sakti. Senjata itu dapat digunakan kapan saja, di mana saja dan dalam situasi apa saja. Hebatnya senjata itu bukan hanya untuk keperluan bertarung, mempertahankan diri atau menyerang musuh. Senjata itu dapat digunakan untuk keperluan mencukupi kebutuhan hidup, mencari pekerjaan, mencari jabatan, mencari pasangan hidup lengkap satu paket dengan senjata untuk mencari kekayaan. Senjata itu adalah pikiran dan keterampilan manusia itu sendiri.

Dahulu Ada 2 kategori senjata yang biasa digunakan oleh orang Indonesia, yaitu 1) senjata pusaka seperti keris, tumbak, trisula dan sebagainya. Ini biasanya digunakan oleh para pemimpin pasukan, prajurit atau raja zaman dulu. Dan tidak mustahil sampai sekarangpun masih banyak yang menggunakannya.Bahkan para pejabat mendapatkan senjata pusaka ini dengan  harga yang amat mahal dari ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Yang ke-2) adalah Sabit, golok, oril, dsb. Senjata itu biasanya digunakan oleh para punakawan, rakyat jelata dan digunakan untuk aneka kebutuhan mulai dari mencari kayu, mengolah hasil tani, sampai juga untuk berkelahi, perang dan mempertahankan diri. Senjata ini sampai saat ini masih digunakan oleh rakyat jelata. Dan harganya murah sekitar 40 ribu s.d 70 ribu saja.

Jika pikiran dan keterampilan yang kita miliki ini sebagai senjata, maka senjata mana yang akan anda pilih untuk digunakan?

Tidak ada yang salah dengan jawaban anda semua. Semuanya tentu mempunyai argumentasi masing-masing sesuai khasanah hati dan pikiran masing-masing.

Kalau pilihan saya (setelah melakukan pertapaan dan puasa ngebleng…hehe..) bingung nggak dapat wangsit mau pilih yang mana. Tapi berdasarkan perenungan kayaknya kita lebih baik memilih sabit saja sebagai senjata di zaman modern ini. Kenapa begitu?

Sabit mudah didapatkan di mana saja tanpa memerlukan ritual khusus, dan juga tanpa memerlukan biaya mahal. Sabit bisa digunakan oleh siapa saja tanpa memandang status maupun pekerjaan. Sabit dapat digunakan untuk apa saja tanpa pilih-pilih pekerjaan, mulai dari mengolah sawah dan hasil panen untuk kesejahteraan keluarga serta masyarakat sampai untuk bela negara jika memang diperlukan. Sabit tidak gengsi jika harus ditaruh di kandang. Sabit tidak butuh dipuja setiap malam jumat kliwon. Sabit dapat digunakan dalam segala situasi, dalam keadaan damai oke banyak dibutuhkan juga dalam keadaan perang juga oke untuk digunakan.

Tidak begitu halnya dengan keris. Senjata ini diakui sebagai senjata sakti, sehingga ketika akan menggunakannya harus memakai ritual khusus paling tidak memakai matera-mantera, bahkan disembah-sembah dulu. Keris tidak bisa digunakan sembarangan untuk mencari rumput atau mengupas ketela. Keris harus digunakan pada hal-hal yang sangat penting seperti perang mempertahakankan negara, atau paling tidak untuk pegangan sang penguasa dalam memimpin negara. Namun sebenarnya kapan keris itu bener-bener digunakan? Pada era modern ini hampir dipastikan keris akan sangat jarang digunakan. Mungkin para pemilik keris belum pernah sekalipun menggunakannya selama hidupnya. Dengan kata lain jauh dari manfaat, tidak sebanding dengan harganya yang amat mahal atau posisinya yang dipuja-puja.

Begitu pula halnya saya lebih memilih pikiran dan keterampilan saya akan saya gunakan sebagaimana sabit.  Saya tidak harus menunggu jadi pejabat, bupati, menteri atau bahkan presiden untuk menggunakan pikiran dan keterampilan saya dalam membangun negeri ini. Apapun posisi saat ini akan saya gunakan pikiran dan keterampilan yang aku miliki untuk berkontribusi positip dalam membangun negeri ini. Walau itu kecil, walau itu sedikit atau bahkan itu tidak berarti apa-apa bagi orang lain. Yang paling penting di sini kita memiliki manfaat nyata dalam hidup ini. Syukur bisa bermanfaat untuk orang lain, kalau tidak yang penting bermanfaat untuk diri sendiri.

Untuk bisa menggunakan pikiran dan keterampilan yang saya miliki juga tidak harus menunggu saya bersekolah mahal, kemudian memiliki gelar yang banyak. Tanpa gelar, atau bahkan tidak tamat sarjana sekalipun kalau pikiran dan keterampilan yang kita miliki digunakan secara optimal pasti bisa menggerakkan roda kemajuan negeri ini walau sedikit. tetapi kalau semua orang melakukan gerakan yang sama pasti roda kemajuan akan bergerak lebih cepat lagi.

Saya juga tidak akan tersinggung jika pikiran dan keterampilan yang saya miliki akhirnya tidak dianggap ada dan kemudian disimpan di belakang kandang. Karena yang paling penting adalah ternak dan orang-orang di sekitar kandang merasakan kemanfaatan atas keberadaan kita di sana. Lebih baik pikiran dan keterampilan kita gunakan saat ini juga untuk kemaslahatan umat, tidak perlu menunggu besok menjadi pejabat negara. Karena toh besok ketika beneran menjadi pejabat pikiran dan keterampilan kita jarang bisa digunakan lagi. Gak mungkin seorang Bupati melakukan sendiri service HP, membatik, membuat dawet ayu dan sebagainya. Tidak mungkin seorang pemimpin negera berfikir sendiri untuk mengatur negeri ini. Ada menteri, ada legislatif dan staf ahli yang harus diajak berunding.

PESAN:

Jadilah sabit yang dapat bermanfaat untuk semua orang tanpa melihat jabatan siempunya. Jadilah sabit yang dapat digunakan saat ini, nanti maupun masa yang akan datang. Jadilah sabit yang dapat digunakan untuk kesejahteraan umat manusia, tanpa harus dipuja-puja…….

JADWAL UJIAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH 2014


Teman guru yang berbahagia berikut ini saya sajikan jadwal Ujian Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah tahun 2013/2014.
Dengan hadirnya jadwal ini berarti tidak ada keraguan lagi bahwa Ujian sekolah untuk 3 mapel (Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia) bukanlah rangkaian yg berbeda dengan mapel-mapel lain. Namun demikian perlakuan US untuk 3 mapel mirip dengan UN pada tahun sebelumnya, yaitu: soal dibuat oleh provinsi, pengawasan silang murni, dsb.

JADWAL US SD-MI 2014

atau silahkan download di sini JADWAL UJIAN SEKOLAH DASAR 2014

SILABUS SD KURIKULUM 2013


kurikulum-2013-570x230

KURIKULUM 2013

Beberapa perbedaam Kurikulum 2013 dengan KTSP antara lain:

  1. Pada KTSP pembelajaran tematik berlaku untuk kelas 1,2 dan 3 saja, sedangkan pada Kurikulum 2013 pembelajaran tematik diberlakukan untuk semua kelas mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. 
  2. Pada KTSP terdapat 11 mapel termasuk mulok, sementara kurikulum 2013 terdapat 8 mata pelajaran
  3. Pada KTSP Bahasa inggris dapat dijadikan mulok, pada kurukulum bari Bahasa inggris hanya menjadi kegiatan ekskul.
  4. Pada KTSP Mulok berdiri sendiri, pada Kurikulum 2013 mulok terintegrasi dalam Penjaskes.
  5. Yang lebih istimewa lagi pada KTSP Silabus dan RPP dikembangkan oleh guru sementara pada kurikulum 2013 guru cukup mengembangkan RPP saja. sementara Silabus sudah disusun oleh pemerintah.

Teman-teman guru yang menghendaki Silabus pada kurikulum 2013 silahkan download di sini:

  1. SILABUS  TEMATIK KELAS 1
  2. SILABUS  TEMATIK KELAS 2
  3. SILABUS  TEMATIK KELAS 3
  4. SILABUS  TEMATIK KELAS 4
  5. SILABUS  TEMATIK KELAS 5
  6. SILABUS  TEMATIK KELAS 6

format IMPASING PAK LAMA (1993) KE PAK BARU 2013


Teman guru menjelang pelaksanaan peraturan baru tentang kenaikan jabatan fungsional guru pada tahun 2013, maka secara nasional disepakati bahwa pada Desember 2012 semua guru harus mengajukan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) untuk Jabatan fungsiona guru. Berdasarkan DUPAK yang diajukan tersebut, maka setiap guru akan memiliki star PAK yang baru yang selanjutnya akan digunakan untuk kenaikan angka kredit dengan menggunakan peraturan yang baru berdasarkan Permenpan no 16 tahun 2009.

Ada yang istimewa dalam pengajuan DUPAK tahun ini, yaitu teknik penilaian PAK masih menggunakan peraturan lama dan format DUPAK juga masih menggunakan format lama berdasarkan Kepmendikbud bersama Kepala BAKN no 25 tahun 1993, yaitu lampiran 1, 2, 3 dan 5. Khusus pada lampiran 3 yaitu format PAK teman-teman guru harus menggunakan format transisi atau format penyesuaian DUPAK lama ke DUPAK BARU dengan menggunakan format yang bisa di download di sini

Tulisan dalam buku (Icebreaker dalam Pembelajaran aktif) ini sangat luar biasa.


Dr. Muhammad Rohmadi, M.hum
Penulis, Motivator, Praktisi PAIKEM, dan Dosen PBS FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Alhamdulllairobil’alamin. Kalimat pertama yang dapat saya ucapkan untuk saudara sunarto adalah sukses dan luar biasa. Saya mengenal penulis sejak tahun 2006 pada program DBE 2 USAID di provinsi Jawa Tengah. Sebagai seorang kolega, sahabat, dan DLC DBE 2 USAID di Demak, kami sering berdiskusi dan mengembangkan materi pembelajaran di sekolah maupun di kampus. Komunikasi terus memberikan ruang inspirasi bagi kami. Saya terus memberikan motivasi kepada penulis agar mengembangkan profesionlismenya sebagai guru dengan menulis buku. Akhirnya lahirlah ide-ide dan pengalaman penulis selama mengembangkan pembelajaran aktif dalam bukunya yang berjudul “icebreaker Dalam pembelajaran Aktif”

Tulisan dalam buku ini sangat luar biasa. Ide-ide cemerlang yang disuguhkan dengan berbagai pengembangan konsep, teori dan implementasinya sangat cerdas dan kreatif. Seorang guru dituntut memiliki kreativitas dalam mengembangkan profesinya sehingga mengejawantahkan dan mengimplementasikan empat kompetensi wajib guru, yaitu pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Pengembangan profesionalisme guru secara aktif dan terintegrasi akan melahirkan sosok guru kreatif dan inovatif.

Seorang guru harus selalu menjadi motivasi bagi diri dan peserta didiknya dengan memberikan suguhan model dan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif. Hal ini dapat diwujudkan melalui pemanfaatan media-media pembelajaranyang murah dan praktis.

Buku ini (Icebreaker dalam Pembelajaran Aktif) memberikan panduan yang gampang (mudah) dan gamblang (jelas) mengenai bagaimana membuat suasana pembelajaran lebih gairah.


Prof. Dr. Sukarno, M.Si
Ketua Umum ALFA (Active Learning Fasilitator Association)
Dekan FPBS Universitas Tidar Magelang

Mengajar yang PAKEM sukar? No. Asal ada kemauan pasti ada jalan. Buku ini memberikan panduan yang gampang (mudah) dan gamblang (jelas) mengenai bagaimana membuat suasana pembelajaran lebih gairah, segairah pada saat bangun pagi dan mendapatkan hadiah ulang tahun di depan kamar tidur.

Salah satu cara gampang membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan menggairahkan adalah dengan menyisipkan icebreaker di dalamnya. Bapak Sunarto memberikan berbagai contoh implementasi icebreaker dalam pembelajaran. Icebreaker yang dicontohkan tidak hanya semata bertujuan membangkitkan samangat belajar, namun lebih dari itu  isi dari icebreaker-icebreaker  yang  dicontohkannya juga mempunyai nilai edukatif yang dapat diterapkan  dalam proses pembelajaran untuk segala usia. Artinya icebreaker yang dicontohkan Bapak Sunarto sangat menghindari lelucon-lelucon jorok atau icebreaker konten porno yang selama ini banyak disajikan dalam berbagai pelatihan. (silahkan lihat di sini)

Bapak Sunarto ternyata mampu mengklasifikasikan berbagai jenis icebreaker sampai 9 jenis dengan berbagai contoh nyata pelaksanaannya di lapangan. Selain itu dalam buku ini Bapak Sunarto juga memberikan panduan bagi para trainer/ fasilitator maupun guru bagaimana mengembangkan icebreaker sendiri secara kreatif.  Tentu ini merupakan kristalisasi  dari pengalamannya yang panjang sebagai guru Sekolah Dasar,  trainer serta fasilitator PAKEM baik di level lokal maupun Nasional. Oleh karena itu tidak berlebihan jika beliau dipercaya menjadi Devisi Pendidikan dan Pelatihan di ALFA (Active Learning Facilitators Association).

Keterlibatannya dalam berbagai NGO internasional seperti UNICEF dan USAID untuk bidang pendidikan tentu membuatnya semakin matang dalam mengemas berbagai pelatihan yang mendasarkan pada konsep active learning. Dengan demikian buku ini sebenarnya sangat dinanti-nantikan oleh para guru maupun  para fasilitator / trainer active learning di manapun berada.  Karena dengan membaca buku ini para guru dan trainer active learning akan mempunyai banyak variasi  dalam menghidupkan suasana pembelajaran di kelas maupun di tempat pelatihan.

Selamat dan sukses untuk Pak Sunarto dan teman-teman Fasilitator Active Learning lainnya.

Prof. Dr. Sukarno, M.Si

Ketua Umum ALFA (Active Learning Facilitators Association)

Dekan FPBS Universitas Tidar Magelang

This book represents valuable experiences of a great facilitator


Dr. Vincent P. Costa, Ed,D,
Education Development Specialist
Education Development Center, Inc.

This book represents valuable experiences of a great facilitator.  Mr. Sunarto has spent much of his professional career engaged in international development projects providing instruction with active learning (PAKEM). Through these professional opportunities he has continually improved his competency as a great facilitator and has trained others to be competent facilitators as well.

With Ice Breaker dalam Pembelajaran AktifMr. Sunarto hopes that his valuable experiences can be shared with other professional educators so that teachers and children can benefit from a quality education program. The book will help facilitators and teachers provide creative and fun learning experiences. The activities described in this book help to revitalize the learning and motivate the learner during the implementation of the lessons.

The book is a timely one as the emphasis on applying active learning methods in school and university classrooms is gaining widespread attention in Indonesia.  Ice Breaker dalam Pembelajaran Aktif will be a great contribution to this movement.

Buku ini mewakili pengalaman berharga dari seorang fasilitator yang hebat.  Pak Sunarto telah menghabiskan sebagian besar karier profesional nya dengan terlibat dalam proyek-proyek internasional  dalam pengembangan pembelajaran aktif (PAKEM).  Melalui peluang profesionalnya  inilah beliau terus-menerus meningkatkan kompetensi nya sebagai seorang fasilitator yang hebat  dan juga telah melatih orang lain untuk menjadi fasilitator yang kompeten.

Dengan buku ice breaker dalam Pembelajaran Aktif  ini Pak Sunarto berharap bahwa pengalaman berharga tersebut dapat dibagi dengan para pendidik profesional lainnya sehingga guru dan anak-anak dapat memperoleh manfaat dari program pendidikan yang  berkualitas. Buku ini akan membantu para fasilitator dan guru memberikan pengalaman belajar yang kreatif dan menyenangkan. Kegiatan yang dijelaskan dalam buku ini membantu untuk merevitalisasi pembelajaran dan memotivasi pelajar selama pelaksanaan pelajaran.

Buku ini sangat  tepat waktu karena penerapan metode pembelajaran aktif sedang mendapat perhatian besar di Indonesia baik yang ada di sekolah-sekolah maupun di ruang-ruang kuliah. Buku Ice Breaker  dalam Pembelajaran Aktif akan menjadi kontribusi besar bagi gerakan ini.

Dr. Vincent P. Costa, Ed,D,

Education Development Specialist

Education Development Center, Inc.

Buku Icebreaker dalam pembelajaran aktif


“Anak-anak, sekarang tiba saatnya untuk istirahat/ pulang”, kata guru.

Jawaban anak-anak pasti “HOREEE….!!!”” Kenapa?

Mereka sudah bosan dengan rutinitas dan model mengajar gurunya. Pernahkan anda berfikir bagaimana merubah jawaban itu menjadi ” LAHH…NANTI BU GURU, atau SEBENTAR LAGI PAK GURU”. Tentu ini akan sangat mengasyikkan. Dan pembelajaran yang mendapat respon yang begitu tentu hasilnya sangat optimal. Bagaimana caranya untuk mendapatkan reaksi siswa yang menggembirakan, silahkan baca buku di bawah ini.

Buku ini adalah hasil dari pengalaman saya selaku guru, fasilitator, trainer dan aktivis PAKEM atau active learning sejak tahun 2003. Banyak contoh-contoh icebreaker dalam pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru/ trainer. Ada 9 Jenis icebreaker yang dapat dilakukan oleh teman-teman guru antara lain:

  • Jenis yel-yel
  • Jenis Tepuk tangan
  • Jenis Lagu
  • Jenis Gerak Tubuh
  • Jenis Humor
  • Jenis Games
  • Jenis Cerita/ dongeng
  • Jenis Sulap
  • Jenis audio visual.

Semuanya diberikan contoh-contoh di dalam buku ini secara gamblang (jelas) dan gampang (mudah) untuk dilaksanakan di seluruh jenjang sekolah. Tidak Mengandung Unsur pornografi dan sangat mendidik. Dapatkan buku ini di toko Gramedia atau Toga Mas, dengan harga Rp 40.000,- atau bisa pesan langsung ke saya  via sms 081327030274.

PREDIKSI SOAL UJIAN SEKOLAH SD/ MI TAHUN 2011-2012


Semakin dekat dengan Ujian Sekolah tentu semua siswa perlu mempunyai gambaran soal-soal yang akan keluar pada saat ujian sekolah tiba. Ujian sekolah untuk SD/ MI akan dilaksanakan pada April 2012.

Berikut ini saya lampirkan prediksi soal-soal Ujian sekolah tahun  2011-2012 yang telah dibuat oleh BSNP, yang dapat anda download disini:

  1. Prediksi Soal Ujian sekolah Bahasa Indonesia
  2. Prediksi Soal ujian Sekolah Matematika
  3. Prediksi soal ujian sekolah IPA
  4. Prediksi soal ujian sekolah IPS
  5. Prediksi soal Ujian sekolah Bahasa Inggris
  6. Prediksi soal Ujian sekolah Pkn

Semoga bermanfaat ? JANGAN LUPA KASIH COMMENT DI SINI YA! for continous development !

 

PP No 53 Tahun 2010 tidak akan mampu membuat PNS produktif


Dengan diterbitkannya PP No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai tentu merupakan upaya baru dari pemerintah untuk membenahi kinerja Pegawai Negeri Sipil yang selama ini dikenal sangatlah tidak efektif. Upaya ini tampak sangat progresif dengan sederet sanksi-sanksi bagi pegawai yang melanggar ketentuan yang telah diatur. Sebagaimana diatur dalam Bab III tentang Hukuman Disiplin yang secara lengkap dituliskan sebagai berikut:

Pasal 5

PNS yang tidak menaati ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan/atau Pasal 4 dijatuhi hukuman disiplin.

 Pasal 6

Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan pidana, PNS yang melakukan pelangggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.

 Pasal 7

(1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:

a. hukuman disiplin ringan;

b. hukuman disiplin sedang; dan

c. hukuman disiplin berat.

(2)  Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis; dan

c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

(3)  Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;

b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan

c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.

(4) Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:

a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;

b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;

c. pembebasan dari jabatan;

d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan

e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

Dilihat dari pendekatannya PP ini dapat dikatakan sebagai pendekatan feodal. Hal tersebut terlihat dari seluruh isi PP ini hanya mengatur tentang Hukuman bagi PNS yang melanggar peraturan pemerintah atau tidak disiplin. Sedangkan PNS yang melaksanakan disiplin dengan baik, atau malah berprestasi dalam menjalankan tugas tidaklah ada apresiasi berdasarkan PP ini. Mungkin   asumsinya adalah sebuah kedisiplinan atau prestasi kerja yang dilakukan oleh PNS adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh PNS. Baca lebih lanjut